Peran Guru Dalam Mewujudkan Sekolah Sehat
Pendidikan di sekolah diharapkan
tidak hanya melahirkan generasi pintar, akan tetapi juga mengerti kesehatan
baik jasmani dan rohani.Tak dapat dibantah bahwa aspek kesehatan sangat penting
dalam kehidupan, termasuk dalam keberlangsungan proses pendidikan. Mengapa
demikian? Karena bila kondisi peserta didik tidak sehat, dampaknya aktivitas
belajarpun menjadi terhambat. Sebaliknya pula, jika kondisi kesehatan peserta
didik terjaga dengan baik maka pembelajaran akan berlangsung secara baik pula
karena para peserta didik secara optimal mampu menyerap ilmu pengetahuan.
Selain itu, dapat dikatakan bahwa
antara pendidikan dan kesehatan memiliki hubungan dan berkaitan.
Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil. Sebaliknya
pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status
kesehatan seseorang. Pendek kata, sehat atau tidaknya lingkungan sekolah akan
berdampak pada tinggi atau rendahnya efektivitas pembelajaran, absensi, dan
derajat kesehatan peserta didik.
Institusi sekolah sebagai
lingkungan pendidikan formal, dipercaya akan membentuk perilaku dan pola pikir
peserta didik. Sehingga untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat di
kalangan peserta didik, maka mutlak untuk dilakukan sejak dini. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health
Promoting School. Program sekolah sehat itu menitikberatkan pada upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam meningkatkan derajat
kesehatan peserta didik.
Mengutip pernyataan WHO, sekolah sehat harus memiliki enam ciri utama yaitu
: Pertama melibatkan peranan peserta didik, orang tua, dan para tokoh
masyarakat maupun organisasi-organisasi di masyarakat.
menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, meliputi sanitasi dan air yang
cukup, pekarangan sekolah yang aman dari segala bentuk kekerasan dan pengaruh
negatif penyalahgunaan zat-zat berbahaya melalui bina suasana yang memedulikan
pola asuh, rasa hormat, dan saling percaya.
memberikan pendidikan kesehatan sekolah melalui konten kurikulum yang mampu
meningkatkan sikap dan perilaku sehat peserta didik, dan mengembangkan
keterampilan hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial.
bekerja sama dengan Puskesmas
setempat, sekolah menyelenggarakan layanan kesehatan di antaranya berupa
penjaringan kesehatan bagi peserta didik baru, diagnosis dini, pemantauan dan
perkembangan, imunisasi, pengobatan sederhana dan pembuatan program-program
makanan bergizi.
menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan,
termasuk mewujudkan proses belajar mengajar yang dapat menciptakan lingkungan
psikososial yang sehat bagi seluruh warga sekolah. Dan yang keenam,
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.
Masalah kesehatan yang dihadapi oleh peserta didik sangat kompleks dan
bervariasi sehingga pembiasaan hidup sehat harus disesuaikan dengan
tingkatan usia. Pada peserta didik SMP, berkaitan dengan perilaku merokok,
penyalahgunaan narkotika, hamil di luar nikah, abortus, penularan HIV/AIDS,
reproduksi remaja, stress dan trauma.
Siapapun sepakat bahwa peserta didik perlu dijaga, ditingkatkan dan
dilindungi kesehatannya. Pembiasaan perilaku sehat di kalangan peserta didik
akan membentuk mereka untuk memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan
hidup sehat di lingkungan keluarga dan masyarakat. Pengembangan program
sekolah sehat harus terus diperluas, tak hanya cukup dalam bentuk perlombaan
antar sekolah yang bersifat seremonial dan tak berkelanjutan.
Sejatinya, sekolah harus menjadi pusat pembelajaran kesehatan, penanaman
nilai dan pembiasaan hidup sehat. Oleh karena itu guru, orang tua serta
masyarakat seyogyanya memberikan keteladanan agar ditiru oleh peserta didik.
Karena membentuk generasi pintar dan sehat, tak hanya cukup lewat instruksi.
Kelemahan kita sebagai orang dewasa adalah seringkali kuat dalam instruksi,
namun lemah dalam penerapan. Keteladanan dan kesinambungan adalah kata kunci
untuk lahirnya generasi muda yang cerdas secara emosional dan sehat secara
fisik.
Komentar
Posting Komentar