Proses Pendidikan Bagi Hidup Sehat
Prosss pendidikan kesehatan juga mengikuti
proses pendidikan seperti yang tertulis pada artikel sebelumnya, dan
unsur-unsurnya pun sama. Yang bertindak selaku pendidik kesehatan di sini
adalah semua petugas kesehatan dan siapa saja yang berusaha untuk mempengaruhi
individu atau masyarakat guna meningkatkan kesehatan mereka. Karena itu
individu, kelompok ataupun masyarakat, di samping dianggap sebagai sasaran
(obyek) pendidikan, juga dapat berlaku sebagai subyek (pelaku) pendidikan
kesehatan masyarakat apabila mereka diikut-sertakan di dalam usaha kesehatan
masyarakat.
Memberikan pendidikan kesehatan kepada
anak-anak berbeda dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada orang dewasa;
memberikan pendidikan kepada masyarakat terpelajar berbeda dengan memberikan
pendidikan kesehatan kepada masyarakat yang tidak berpendidikan. Dengan
demikian maka materi pendidikan yang diberikan kepada masyarakat awam berbeda
dengan yang diberikan kepada petugas-petugas kesehatan. Untuk para petugas
kesehatan yang dipentingkan adalah pemberian materi yang berhubungan dengan
tingkah laku, metode-metode pendidikan, cara-cara berkomuni¬kasi dan
sebagainya, dan bukan ilmu kesehatannya.
Lingkungan pendidikan
kesehatan :
v Pendidikan
kesehatan di dalam sekolah, adalah tanggung jawab para guru di sekolah. Hal ini
terwujud dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
v Pendididkan
kesehatan di masyarakat, yang dapat dilakukan melalui berbagai lembaga dan
organisasi masyarakat.
v Pendidikan
kesehatan di dalam keluarga yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab para orang
tua (ayah dan ibu).
v Tugas pendidikan
kesehatan di dalam keluarga lebih menitik-beratkan pada penanaman
kebiasaan-kebiasaan, norma-norma, dan sikap hidup sehat.
v Tujuan pendidikan
kesehatan di sekolah, di samping melanjutkan penanaman kebiasaan dan
norma-norma hidup sehat kepada murid, juga memberikan pengetahuan kesehatan.
Tiada kata terlambat
untuk melaksanakan pola hidup sehat. Erat kaitan pola hidup sehat
dengangaya hidup sehat adanya seperti halnya menghindari rokok dan alkohol
dapat memberikan efekyang signifikan dalam menurunkan risiko osteoporosis.
Konsumsi kopi minuman bersoda dandaging merah pun dilakukan se!ara bijaksana se!ara
tidak berlebihan.Selain itu penting juga untuk melaksanakan olahraga
teratur yang baik dan benar. "kuran porsi berat atau tidaknya latihan pun
perlu diperhatikan. Tidak sembarangan pola olahragadiimplementasikan kepada
penderita osteoporosis terutama pada yang berusia diatas #$ tahun.Namun untuk
proses pen!egahan sedari dini sesuaikan pula
kapasitas tubuh dengan usia yang ada seperti halnya pada usia relatif muda, maka hendaknya porsi olahraga yang ada disesuaikan
dengan kapasitas tubuh.
Komentar
Posting Komentar