CAIRAN, ELEKTROLIT DAN STRESS KARENA PANAS
Dalam aktivitas olahraga, Cairana adalah salah
satu bagian penting dari tubuh manusia yang dapat memberi keseimbangan suhu
tubuh. Hal ini dapat kita lihat saat sedang berolahraga, tubuh mengeluarkan
keringat yaitu berupa cairan yang membawa berbagaimacam zat sisa dari dalam
tubuh. Namun dengan adanya pembuangan zat sisa melalaui cairan tersebut, tubuh
lama kelamaan menjadi kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu bagi atlet atau
siapapun yang sedang berolahraga untuk memperoleh kembali cairan yang hilang melalui
elektrolit. Apabila kebutuhan ini tidak dipenuhi, tubuh akan semakin panas
sehingga dapat menyebabkan dehidrasi dan stress.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam
rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di
dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.
Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan
berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (
pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang
menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada
dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman, dan cairan intravena dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari
air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan
cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah
satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya
Output Cairan :
Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute
(proses) yaitu :
a. Urine : Proses pembentukan urine oleh
ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius merupakan proses output cairan
tubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24
jam, atau sekitar 30-50 ml per jam. Pada orang dewasa. Pada orang yang sehat
kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas
kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya
tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
b. IWL (Insesible Water Loss) : IWLterjadi
melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme difusi. Pada orang
dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar
300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka
IWL dapat meningkat.
c. Keringat : Berkeringat terjadi sebagai
respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari anterior
hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang
dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.
d. Feces : Pengeluaran air melalui feces
berkisar antara 100-200 mL per hari, yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi
di dalam mukosa usus besar (kolon).
Hal lain yang sangat penting selama melakukan
olahraga adalah mempertahankan atau memelihara suhu tubuh. Oleh karena,
kontraksi otot menghasilkan energi. Energi yang terbentuk dari kontraksi otot
sebagian besar berupa energi panas yaitu sebanyak 75% dan sisanya 25% berupa
energi gerak.
Kontraksi otot selama berolahraga menghasilkan
peningkatan produksi energi panas. Panas yang terbentuk dialirkan secara cepat
dari otot melalui darah ke permukaan tubuh. Panas tubuh kemudian dibebaskan ke atmosfer
lewat keringat yang keluar dari tubuh.
Panas tubuh yang terjadi pada saat berolahraga
akan sangat berbahaya apabila tidak ada upaya proses pendinginan tubuh. Banyak
usaha tubuh untuk melakukan proses pendinginan tubuh, salah satunya adalah
berkeringat.
Kekurangan cairan dan elektrolit dalam tubuh
saat berolahraga dapat menyebabkan dehidrasi, dari dehidrasi tersebut, dapat
juga menimbulkan pitam atau syok yang dapat berujung pada koma bahkan kematian.
Oleh sebab itu bagi aktivis olahraga, perlu sekali memahami berapa besar cairan
elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebagai salah satu contoh kasus, pada
olahraga atletik nomor tanding lari marathon selalu disediakan air bagi peserta
setiap menempuh 2 KM. Untuk beberapa event, ada juga yang menyediakan pos
penyegar di sepanjang jalan.
Pemberian cairan pada atlet bertujuan untuk
mencegah dehidrasi dan untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh. Selain
itu, pemberian cairan yang adekwat ditujukan untuk mencegah cedera akibat panas
tubuh yang berlebihan, misalnya heat exhaustion, heat stroke. Nasihat yang
paling baik saat berolahraga untuk mencegah kekurangan cairan adalah minum air
sebelum, selama dan setelah berolahraga. Minum air jangan menunggu sampai rasa
haus timbul. Oleh karena, rasa haus tidak cukup baik sebagai indikator
keinginan untuk minum. Keinginan minum air lebih banyak dan lebih sering
karena kebiasaan, bukan karena adaptasi fisiologis. Rasa haus baru timbul
apabila tubuh telah mengalami kekurangan air (dehidrasi).
Komentar
Posting Komentar