CIDERA
BERAT DAN CEDERA LAINNYA
1.dislokasi
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang
dari kekuatan sendi. Diskolasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang
bergeser atau terlepasnya seluruh komponentulang dari tempat yang
seharusnya.(arif Mansur ,dkk.2000).
2.fraktur
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya
kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer S.C &
Bare B.G, 2001) atau setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J,
Roux G & Lockhart R, 2001).
Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya
akibat trauma. Patah tulang tertutup adalah patah tulang dimana tidak terdapat
hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar. Pendapat lain menyatakan
bahwa patah tulang tertutup adalah suatu fraktur yang bersih (karena kulit masih
utuh atau tidak robek) tanpa komplikasi (Handerson, M. A, 1992
D. Cidera Lainnya
1.kejang
Kejang merupakan perubahan
fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktifitasneuronal yang
abnormal dan sebagai pelepasan listrik serebral yang berlebihan.
Kejang adalah perubahan fungsi otak mendadak dan
sementarasebagai mengakibatkan akibat dari aktifitas neounoral yang abnormaldan
pelapisan pisik selebralyang berlebihan(betz sowden,2002).
Menurut Dr. Rusepno Hasan,” Kejang demam ialah bangkitan kejang
yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal diatas 380 C) yang
disebabkan oleh suatu proses ekstra kranium “
2.syok
Syok
merupakan suatu keadaan serius yang terjadi jika sistem kardiovaskuler (jantung
dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah
yang memadai syok biasanya berhubungan dengan tekanan darah rendah dan kematian
sel maupun jaringan.
Shock adalah kondisi hilangnya volume darah sirkulasi efektif,
kemudian diikuti perfusi jaringan dan organ yang tidak adekuat, yang akibat
akhirnya gangguan metabolik selular. Pada beberapa situasi kedaruratan adalah
bijaksana untuk mengantisipasi kemungkinan shock. Seseorang dengan cidera harus
dikaji segera untuk menentukan adanya shock. Penyebab syok harus ditentukan
(hipovolemik, kardiogenik, neurogenik, atau septik shock). (Bruner &
Suddarth,2002).
Shock adalah sutu sindrom klinis kegagalan akut fungsi sirkulasi yang menyebabkan ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi jaringan, dengan akibat gangguan mekanisme homeostasis (Toni Ashadi, 2006).
3.pingsan
Pingsan merupakan suatu kondisi tubuh yang disebabkan
oleh hilangnya kesadaran secara tiba-tiba karena berkurangnya aliran darah ke
organ otak. Jadi bisa dikatakan bahwa pingsan merupakan salah satu mekanisme
pertahanan tubuh alami. Pingsan terjadi karena rendahnya pasokan udara serta
oksigen ke otak.
Pingsan bisa merupakan reaksi terhadap nyeri dan kekuatan, atau karena sangat merah, sangat lelah dan kurang makan tetapi lebih sering disebabkan aktifitas fisik sudah lama berkurang. Darah terkumpul di bagian bawah tubuh sehingga hanya sedikit yang sampai ke otak. Hal ini sering terjadi di perjalanan pendakian. Misalnya terlalu lelah dalam perjalanan jauh serta teriknya matahari. (Hidayat, Toto.1997)
4.koma
Koma adalah situasi darurat medis ketika penderitanya
mengalami keadaan tidak sadar dalam jangka waktu tertentu. Ketidaksadaran ini
disebabkan oleh menurunnya aktivitas di dalam otak yang dipicu oleh beberapa
kondisi.Selain tidak menyadari keadaan di sekeliling mereka, orang yang
mengalami koma umumnya juga tidak dapat mendengar suara atau merespons rasa
sakit. Sebagian yang mengalaminya ada yang terlihat seperti tidur, namun
sebagian lagi ada yang matanya terbuka, atau bahkan ada yang terdengar seperti
mengeluarkan suara. Namun tentu saja mereka tidak menyadari gerakan-gerakan
ini,
http://www.alodokter.com/koma
5.dehidrasi
Dehidrasi merupakan kekurangan caiaran tubuh
disebabkan jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari pada jumlah cairan yang
masuk.
Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan cairan yang disertai dengan output yang melebihi intaks sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang (Drs. Syaifuddin, 1992).
Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang
keluar lebih banyak dari pada jumlah cairan yang masuk (Sri Ayu Ambarwati,
2003).
Dehidrasi adalah kehilangan cairan tubuh isotik yang disertai kehilangan antrium dan air dalam jumlah yang relatif sama. (Sylvia A. Price, 1994)
Komentar
Posting Komentar