Secara umum cedera olahraga diklasifikasikan menjadi 3 macam,
yaitu :
a.Cedera tingkat 1 (cedera ringan)
Pada cedera ini penderita tidak mengalami keluhan yang serius,
namun dapat mengganggu penampilan atlit. Misalnya: lecet, memar, sprain yang
ringan.
b.Cedera tingkat 2 (cedera sedang)
Pada cedera tingkat kerusakan jaringan lebih nyata berpengaruh
pada performance atlit. Keluhan bias berupa nyeri, bengkak, gangguan fungsi
(tanda-tanda inplamasi) misalnya: lebar otot, straing otot, tendon-tendon,
robeknya ligament (sprain grade II).
c.Cedera tingkat 3 (cedera berat)
Pada cedera tingkat ini atlit perlu penanganan yang intensif,
istirahat total dan mungkin perlu tindakan bedah jika terdapat robekan lengkap
atau hamper lengkap ligament (sprain grade III) dan IV atau sprain fracture)
atau fracture tulang.
d.Strain dan Sprain
Strain dan sprain adalah kondisi yang sering ditemukan pada cedera
olahraga.
1.Strain
Straing adalah menyangkut cedera otot atau tendon. Straing dapat
dibagi atas 3 tingkat, yaitu :
a)Tinkat 1 (ringan)
Straing tingkat ini tidak ada robekan hanya terdapat kondisi
inflamasi ringan, meskipun tidak ada penurunan kekuatan otot, tetapi pada
kondisi tertentu cukup mengganggu atlit. Misalnya straing dari otot hamstring
(otot paha belakang) akan mempengaruhi atlit pelari jarak pendek (sprinter),
atau pada baseball pitcher yang cukup terganggu dengan strain otot-otot lengan
atas meskipun hanya ringan, tetapi dapat menurunkan endurance (daya tahannya).
b)Tingkat 2 (sedang)
Strain pada tingkat 2 ini sudah terdapat kerusakan pada otot atau
tendon, sehingga dapat mengurangi kekuatan atlit.
c)Tingkat 3 (berat)
Straing pada tingkat 3 ini sudah terjadi rupture yang lebih hebat
sampai komplit, pada tingkat 3 diperlukan tindakan bedah (repair) sampai
fisioterapi dan rehabilitasi.
2.Sprain
Sprain adalah cedera yang menyangkut cedera ligament. Sprain dapat
dibagi 4 tingkat, yaitu :
Cedera tingkat 1 ini hanya terjadi robekan pada serat ligament
yang terdapat hematom kecil di dalam ligamen dan tidak ada gangguan fungsi.
Cedera sprain tingkat 2 ini terjadi robekan yang lebih luas,
tetapi 50% masih baik. Hal ini sudah terjadi gangguan fungsi, tindakan proteksi
harus dilakukan untuk memungkinkan terjadinya kesembuhan. Imobilisasi
diperlukan 6-10 minggu untuk benar-benar aman dan mungkin diperlukan waktu 4
bulan. Seringkali terjadi pada atlit memaksakan diri sebelum selesainya waktu
pemulihan belum berakhir dan akibatnya akan timbul cedera baru lagi.
c)Tingkat 3 (berat)
Cedera sprain tingkat 3 ini terjadinya robekan total atau lepasnya
ligament dari tempat lekatnya dan fungsinya terganggu secara total. Maka sangat
penting untuk segera menempatkan kedua ujung robekan secara berdekatan.
d)Tingkat 4 (Sprain fraktur)
Cedera sprain tingkat 4 ini terjadi akibat ligamennya robek dimana
tempat lekatnya pada tulang dengan diikuti lepasnya sebagian tulang tersebut.
A. Cidera Ringan
Cidera ringan yaitu cidera yang di alami tidak begitu
serius, namun dapat menggagu aktifitas
seperti:lecet,luka,lepuh,kontuiao,hematoma dan kram.
1.cidera lecet
luka lecet merupakan luka yang di
sebabkan oleh gesekan oleh benda atau lantai yang tidak halus yang menyebabkan
permukaan kulit terkelupas dan berdarah namun tidak mengalami pendarahan.
Luka lecet, adalah sebagian kulit terkelupas dan umumnya tidak banyak perdarahan yang keluar. Luka lecet bisa disebabkan karena jatuh atau terpeleset.
Menurut saya Lecet adalah luka dangkal terbuka yang menimbulkan perdarahan dan kerusakan ujung-ujung saraf di kulit, yang menimbulkan rasa perih.
2.cidera luka
luka merupakan sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh
yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi (wikipedia).
Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit terpapar suhu atau pH, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh terhadap berbagai cedera dengan proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan pemulihan anatomi dan fungsi secara terus menerus disebut dengan penyembuhan luka (Joyce M. Black, 2001).
Sedangkan menurut Taylor (1997) Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit.
Menurut Kozier ( 1995) luka adalah kerusakan kontinyuitas
kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain. Luka juga dapat merujuk
pada luka batin atau perasaan.
3.cidera lepuh
Lepuh (blister), secara medik disebut vesicle, adalah
kantong kecil di kulit berisi cairan serous dan diameternya 1 cm disebut
bula. Lepuh dapat terjadi karena gesekan atau masalah kesehatan lainnya.
Berikut, penyakit dan kondisi yang bisa menyebabkan lepuh. (National Library of
Medicine).
4.cidera memar (kontusio)
Memar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan
atau pukulan pada kulit. Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh
darah kecil pecah, sehingga darah dan cairan seluler merembes ke jaringan
sekitarnya (Morgan, 1993: 63)
Memar menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit. Bila terjadi pendarahan yang cukup, timbulnya pendarahan didaerah yang terbatas (Hartono Satmoko, 1993:191).
5.cidera lebam (hematoma)
lebam adalah suatu jenis cedera pada jaringan tubuh,
yang menyebabkan aliran darah dari sistem kardiovaskular mengendap pada
jaringan sekitarnya, disebut hematoma, dan tidak disertai robeknya lapisan
kulit. memar ditimbulkan oleh trauma seperti tumbukan benda tumpul dan
menimbulkan rasa sakit walaupun pada umumnya tidak berbahaya. Endapan sel darah
pada jaringan kemudian mengalami fagositosis dan didaurulang oleh makrofaga.
Warna biru atau ungu yang terdapat pada memar merupakan hasil reaksi konversi
dari hemoglobin menjadi bilirubin. Lebih lanjut bilirubin akan dikonversi menjadi
hemosiderin yang berwarna kecoklatan.
6.cidera kram
Menurut Basoeki (2005) kram otot merupakan kontraksi
otot tertentu yang berlebihan, terjadi secara mendadak tanpa disadari. Otot
yang mengalami kram sulit untuk menjadi rileks kembali. Bisa dalam hitungan
menit bahkan jam untuk meregangkan otot yang kram itu. Kontraksi dari kram otot
sendiri dapat terjadi dalam waktu beberapa detik sampai beberapa menit. Kram
otot dapat terjadi pada tangan, kaki, maupun perut.
Menurut Mohamad (2001) kram otot dapat terjadi karena letih, biasanya terjadi pada malam hari, dapat pula karena dingin, dan dapat pula karena panas. Pada otot bergaris, kram dapat disebabkan kelelahan, dehidrasi atau kekurangan cairan dan elektrolit (terutama kekurangan kalium dan natrium), dapat juga akibat trauma pada tulang dan otot yang bersangkutan, atau kekurangan magnesium.
B. Cidera Sedang
Sprain dan strain merupakan bentuk cedera pada sistem
musculoskeletal. Meskipun ini merupakan dua kata yang dapat dipertukarkan dalam
penggunaannya, sprain dan strain merupakan dua tipe cedera yang berbeda.
1.strain
strain adalah tarikan pada otot, ligament atau tendon
yang di sebabkan oleh ransanagan (stretch) yang berlebihan dalam bahasa kita di
sebut” kram otot”.(smeltzer suzame.2001).
2.sprain
sprain adalah kekoyakan pada otot, ligament atau
tendon yang dapat bersipat sedang atau parah,dalam bahasa kita di sebut “
keseleo”( smeltzer suzame.2001).
http://www.docstoc.com/docs/134446032/MAKALAH-DISLOKASI_-SPRAIN_-STRAIN
C. Cidera Berat
1.dislokasi
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang
dari kekuatan sendi. Diskolasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang
bergeser atau terlepasnya seluruh komponentulang dari tempat yang
seharusnya.(arif Mansur ,dkk.2000).
2.fraktur
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya
kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer S.C &
Bare B.G, 2001) atau setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J,
Roux G & Lockhart R, 2001).
Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya
akibat trauma. Patah tulang tertutup adalah patah tulang dimana tidak terdapat
hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar. Pendapat lain menyatakan
bahwa patah tulang tertutup adalah suatu fraktur yang bersih (karena kulit
masih utuh atau tidak robek) tanpa komplikasi (Handerson, M. A, 1992
D. Cidera Lainnya
1.kejang
Kejang merupakan perubahan
fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktifitasneuronal yang
abnormal dan sebagai pelepasan listrik serebral yang berlebihan.
Kejang adalah perubahan fungsi otak mendadak dan
sementarasebagai mengakibatkan akibat dari aktifitas neounoral yang abnormaldan
pelapisan pisik selebralyang berlebihan(betz sowden,2002).
Menurut Dr. Rusepno Hasan,” Kejang demam ialah bangkitan kejang
yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal diatas 380 C) yang
disebabkan oleh suatu proses ekstra kranium “
2.syok
Syok
merupakan suatu keadaan serius yang terjadi jika sistem kardiovaskuler (jantung
dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah
yang memadai syok biasanya berhubungan dengan tekanan darah rendah dan kematian
sel maupun jaringan.
Shock adalah kondisi hilangnya volume darah sirkulasi efektif,
kemudian diikuti perfusi jaringan dan organ yang tidak adekuat, yang akibat
akhirnya gangguan metabolik selular. Pada beberapa situasi kedaruratan adalah
bijaksana untuk mengantisipasi kemungkinan shock. Seseorang dengan cidera harus
dikaji segera untuk menentukan adanya shock. Penyebab syok harus ditentukan
(hipovolemik, kardiogenik, neurogenik, atau septik shock). (Bruner &
Suddarth,2002).
Shock adalah sutu sindrom klinis kegagalan akut fungsi sirkulasi yang menyebabkan ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi jaringan, dengan akibat gangguan mekanisme homeostasis (Toni Ashadi, 2006).
3.pingsan
Pingsan merupakan suatu kondisi tubuh yang disebabkan
oleh hilangnya kesadaran secara tiba-tiba karena berkurangnya aliran darah ke
organ otak. Jadi bisa dikatakan bahwa pingsan merupakan salah satu mekanisme
pertahanan tubuh alami. Pingsan terjadi karena rendahnya pasokan udara serta
oksigen ke otak.
Pingsan bisa merupakan reaksi terhadap nyeri dan kekuatan, atau karena sangat merah, sangat lelah dan kurang makan tetapi lebih sering disebabkan aktifitas fisik sudah lama berkurang. Darah terkumpul di bagian bawah tubuh sehingga hanya sedikit yang sampai ke otak. Hal ini sering terjadi di perjalanan pendakian. Misalnya terlalu lelah dalam perjalanan jauh serta teriknya matahari. (Hidayat, Toto.1997)
4.koma
Koma adalah situasi darurat medis ketika penderitanya
mengalami keadaan tidak sadar dalam jangka waktu tertentu. Ketidaksadaran ini
disebabkan oleh menurunnya aktivitas di dalam otak yang dipicu oleh beberapa
kondisi.Selain tidak menyadari keadaan di sekeliling mereka, orang yang
mengalami koma umumnya juga tidak dapat mendengar suara atau merespons rasa
sakit. Sebagian yang mengalaminya ada yang terlihat seperti tidur, namun
sebagian lagi ada yang matanya terbuka, atau bahkan ada yang terdengar seperti
mengeluarkan suara. Namun tentu saja mereka tidak menyadari gerakan-gerakan
ini,
http://www.alodokter.com/koma
5.dehidrasi
Dehidrasi merupakan kekurangan caiaran tubuh
disebabkan jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari pada jumlah cairan yang
masuk.
Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan cairan yang disertai dengan output yang melebihi intaks sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang (Drs. Syaifuddin, 1992).
Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang
keluar lebih banyak dari pada jumlah cairan yang masuk (Sri Ayu Ambarwati,
2003).
Komentar
Posting Komentar