Pengertian
Pingsan
Penyebab
Pingsan
Pingsan atau sinkop adalah suatu kondisi kehilangan
kesadaran yang mendadak, dan biasanya sementara, yang disebabkan oleh kurangnya
aliran darah dan oksigen ke otak. Gejala pertama yang dirasakan oleh seseorang
sebelum pingsan adalah rasa pusing, berkurangnya penglihatan, tinitus, dan rasa
panas. Selanjutnya, penglihatan orang tersebut akan menjadi gelap dan ia akan
jatuh atau terkulai. Jika orang tersebut tidak dapat berganti posisi menjadi
hampir horizontal, ia dapat mati karena efek trauma suspensi, Wikipedia.
Pingsan
juga dapat disebut Syncope. Berbeda dengan shock, denyut nadi bisa menjadi
lebih lambat, meskipun akan segera meningkat kembali. Dan, Korban biasanya akan
segera pulih kembali.
Pingsan bisa merupakan reaksi terhadap nyeri dan ketakutan,
atau karena sangat marah, sangat lelah dan kurang makan tetapi lebih sering
disebabkan aktifitas fisik sudah lama berkurang. Darah pun jadinya terkumpul di
bagian bawah tubuh sehingga hanya sedikit yang sampai ke otak.
Penyebab
Pingsan:
Adapun
beberapa penyebab pingsan menurut, Drs.Adun Sudijandoko,M.Kes. 1998/2000 :
·
Lena: Sirkulasi darah di otak berkurang
Ciri
– cirinya: Pucat, keluar keringat dingin, kurang respon apabila diajak bicara,
mata berkunang – kunang, telinga berdenging, agak pusing.
Penyebab
lena: Belum makan, kepanasan, kedinginan, kondisi drop.
Penanganan
yang tepat untuk lena: kedua telapak tangan menempel di lutut dengan posisi
kepala direndahkan (seperti posisi ruku), duduk di kursi serta melonggarkan
pakaian yang ketat (missal : Ikat pinggang, dasi, dsb), menghirup udara segar.
·
Shock: Shock diakibatkan oleh keluar banyak darah.
Cara
penanganannya : tidur terlentang dengan posisi kaki ditinggikan (diberi 2
bantal), diselimuti, diberi minuman kopi hangat (sedikit)
·
Mati Suri: Mati dibedakan menjadi 2, yaitu mati klisnis dan mati biologis. Yang
dimaksud mati suri ialah mati klinis, mati sebelum mati biologis. Jarak antara
mati klinis dan mati biologis adalah 3 jam. Namun, sebagai anggota PMR tidak
boleh memvonis bahwa seseirang telah mati biologis. Hanya dokter yang boleh
memvonisnya.
Ciri
– ciri mati suri : muncul warna biru pada punggung, ujung jari berwarna biru
(kecuali untuk korban keracunan kalium sianida ujung jari akan berwarna merah
muda), setelah 3 jam akan muncul bau tidak enak.
·
Hipotermia: Kekurangan cairan pada tubuh. Seringkali kita tidak merasakan
apabila terkena hipotermia, hanya saja mungkin kita merasa lelah apabila telah
melakukan banyak aktifitas. Hal yang sebaiknya dilakukan adalah minum banyak
air putih, namun apabila dirasa masih sangat lelah, bisa juga menganti cairan
itu dengan meminum minuman pengganti ion tubuh. (Diksiketpram XXIII 2007).
Tanda
– Tanda Pingsan
Tanda-tanda
pingsan Menurut Hidayat Toto 1997 :
1.
Penderita tidak menyahut bila dipanggil / ditanyai dan tidak bereaksi terhadap
rangsangan (dicubit / ditusuk)
2.
Penderita terbaring tidak bergerak
3.
Nafas ada, denyut nadi teraba
Secara
umum pertolongannya adalah sebagai berikut :
1.
Periksa jalannya nafas, apakah jalannya ada yang menghalangi (lidah yang
terdorong ke belakang, ada obstruksi, dll). Bagaimana pernafasannya apakah
teratur atau tidak, jika tidak teratur berarti memang harus diberi pertolongan
dokter.
2.
Pindahkan ke tempat yang lebih sejuk, tidak panas. Hati – hati dalam
memindahkan pasien. Jika ada cedera kepala / leher, maka proses pemindahan
pasien bukan menjadi pilihan tindakan kita.
3.
Baringkan pasien dengan kaki sedikit lebih tinggi daripada kepala. Hal ini
dimaksudkan agar aliran darah ke bagian lebih lancar. Jika dalam aksi, bisa
digunakan tas, dus minuman, dll untuk mengganjal posisi kaki. Kepala pasien
juga diberi sesuatu yang berfungsi sebagai bantal.
4.
Jangan mengerubungi pasien karena akan menghalangi aliran udara
5.
Jika sudah sadar, dan nafas sudah teratur bisa diberikan permen, preparat
glukosa, atau teh manis.
6.
Amati keadaan umum pasien, jika perlu pertolongan lebih, segera bawa ke dokter
atau rumah sakit.
Macam
– Macam Pingsan dan Pertolongannya
1.
Pingsan Biasa (simple fainting)
Pingsan
jenis ini biasanya dijumpai pada orang – orang yang berdiri berbaris di terik
matahari, atau orang – orang yang pergi tanpa makan pagi terlebih dahulu, atau
pada orang – orang tua yang berdiri sesudah berbaring lama di tempat tidur.
Orang yang cenderung untuk pingsan macam inilah orang yang anemia (kurang
darah), lelah, takut, atau tidak tahan melihat darah.
Tindakan
pertolongannya :
Baringkan
penderita di tempat yang teduh dan datar. Kalau mungkin dengan kepala
diletakkan agak lebih rendah. Buka baju bagian atas, serta pakaian lain yang
menekan leher. Bila penderita muntah, letakkan kepalanya dalam kedudukan miring
untuk mencegah muntahan terselak ke paru – paru. Kompres kepalanya dengan air
dingin (jangan disiramkan seperti yang terlihat dalam adegan film). Kalau ada
hembuskan amoniak di depan lubang hidungnya.
2.
Pingsan Karena Panas (Heat Exhaustion)
Pingsan
jenis ini terjadi pada orang – orang sehat yang bekerja di tempat – tempat yang
sangat panas. Biasanya penderita mula – mula merasa jantung berdebar – debar,
mual, muntah, sakit kepala dan pingsan. Keringat yang bercucuran pada orang
pingsan di udara yang sangat panas merupakan gejala petunjuk adanya pingsan
jenis ini.
Tindakan
pertolongannya:
Baringkan
penderita di tempat yang teduh, dan perlakukan seperti hal – hal tersebut saat
pingsan biasa. Beri penderita minum air garam (0,1persen : 1 gram untuk satu
liter air). Air garam tersebut diminumkan dalam keadaan dingin. Tindakan ini
tentu saja dilakukan setelah penderita sadar kembali.
3.
Pingsan Karena Sengatan Terik (Heat Stroke)
Pingsan
jenis ini merupakan keadaan yang lebih parah dar iheat exhaustion. Sengatan
panas terjadi karena bekerja di udara panas dalam jangka waktu yang lama,
sehingga kelenjar keringat menjadi lemah dan tidak mampu mengeluarkan keringat
lagi. Akibatnya panas yang mengenai tubuh tidak ditahan oleh adanya penguapan
keringat.
Gejala
sengatan panas biasanya didahului oleh keringat yang mendadak menghilang.
Penderita kemudian merasa udara di sekitarnya seolah – olah mendadak menjadi
sangat panas. Selain itu ia merasa lemah, sakit kepala, tidak dapat berjalan
tegap dan tetap, mengigau dan pingsan. Keringatnya tidak keluar lagi sehingga
kulit menjadi kering. Suhu badan meningkat sampai 40-41 derajat celcius.
Mukanya memerah dan pernafasannya cepat.
Dinginkan
tubuh penderita dengan membawanya ke tempat yang teduh, banyak angin (kalau
perlu pakai kipas angin) dan kompres badannya dengan air es atau dingin.
Usahakan penderita tidak menggigil, dengan jalan memijit – mijit kaki dan
tangannya. Setelah suhu badannya menurun 38 derajat celcius, hentikan
pengompresan dan kirim penderita ke rumah sakit. Penderita memerlukan perawatan
di rumah sakit, karena penyembuhannya dapat memakan waktu lebih dari 1 hari.
4.
Pingsan pada penderita Diabetes
Penderita
penyakit diabetes dapat pingsan karena :
·
Penggunaan insulin yang berlebihan
·
Kadar zat keton dalam darah sangat tinggi.
Oleh
karena itu sebaiknya para penderita diabetes selalu membawa keterangan diri
yang menyatakan bahwa ia menderita penyakit itu. Dan apabila ia mendapat
suntikan insulin, perlu pula disebutkan dosis dan jenis insulin yang diberikan.
Sehingga apabila pingsan di jalan, para penolong dapat segera menduga sebabnya.
5.
Kelebihan Zat Keton
Nampak
sangat sakit, kulit kering dan kemerahan. Merasa haus tidak merasa lapar, nafas
bau aseton, dan nafas dalam dan cepat.
6.
Kelebihan insulin
Nampak
lemah, lembab dan pucat. Tidak haus dan sangat lapar. Biasanya nafas tidak bau
aseton, pernafasannya biasa saja.
Tindakan
pertolongannya :
Pada
pingsan karena kelebihan insulin, penderita ditolong seperti pada pingsan
biasa. Berikan minum gula atau air jeruk yang manis, apabila sudah mulai sadar.
Bila belum sadar, air gula dapat diberikan lewat dubur.
Pada
pingsan karena kelebihan zat keton, penderita harus segera dikirim ke rumah
sakit, sambil diselimuti badannya.
Apabila
ragu – ragu apakah karena insulin atau karena zat keton, berikan pertolongan
dengan segelas air gula. Untuk hal yang pertama tindakan ini akan menolong,
sedang untuk hal yang kedua tidak berbahaya. Tetapi sesudah itu segera
penderita dikirim ke rumah sakit.
7.
Pingsan Karena Keracunan
Tindakan
– tindakan pokok yang penting adalah :
·
Cari racun yang telah mengenainya, misalnya dari botol bekasnya atau sisa yang
masih ada. Pertolongan selanjutnya akan bergantung pada jenis racun yang
mengenai
·
Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau muntahan
·
Jangan memberikan pernafasan buatan dengan cara mulut ke mulut.
Apabilapernafasan buatan diperlukan, berikan dengan cara lainnya.
·
Apabila racun tidak dapat dikenali, sementara berikan norit (larutan arang
batok kelapa di dalam air), putih telur dan air sebanyak – banyaknya untuk
melunakkan racun.
8.
Pingsan Karena Mabuk Minuman Keras
Tindakan
pertolongan:
Usahakan
agar muntah. Pembilasan lambung dengan larutan soda kue (1 sendok teh dalam
segelas air), setiap satu jam. Kopi pekat diminumkan atau dimasukkan lewat
dubur. Pernafasan buatan dan selimuti tubuh penderita.
9.
Pingsan Karena Perdarahan Otak
Pingsan
jeni ini biasanya terjadi pada penderita tekanan darah tinggi. Gejalanya datang
secara mendadak. Penderita merasa sakit kepala, mual, kadang – kadang muntah
dan pingsan. Setelah sadar ia akan mengalami gangguan pada beberapa bagian
tubuhnya. Misalnya : sulit berbicara, kelumpuhan separuh badan.
Tindakan
pertolongan :
Penderita
harus segera dikirim ke rumah sakit. Apabila masih sadar, dapat diberi aspirin
atau sejenisnya untuk mengurangi rasa sakit kepalanya.
10.
Pingsan Karena Kesedihan
Kesedihan
yang mendalam dapat mengakibatkan orang yang labil emosinya menjadi pingsan.
Tindakan
pertolongannya :
Seperti
pada pingsan biasa. Kalau perlu, dokter akan memberinya obat penenang.
11.
Pingsan Karena Cedera Kepala
Tindakan
pertolongan :
Bersihkan
mulut dan saluran nafasnya dari kotoran, lender ataupun muntahan. Baringkan
penderita dengan kepala menghadap ke samping, yaitu untuk memudahkan aliran –
aliran zat – zat yang dimuntahkan. Penderita tidak boleh terlalu sering
diangkat. Hentikan pendarahannya, bila ada. Dalam mengusung penderita,
perlakukanlah seperti pada penderita patah tulang leher. Penderita yang sudah
sadar, harus tetap berbaring dan dicegahj agar tidak gelisah. Kirim penderita
ke rumah sakit untuk pemeriksaan yang lebih teliti.
12.
Pingsan Karena Tidak Tahan Terhadap Obat Suntik
Tindakan
pertolongan :
Baringkan
penderita dengan kepala rendah dari bagian tubuh lainnya, terkecuali jika
ternyata karena gegar otak atau patah tulang kepala. Tariklah lidah penderita
keluar, dan bersihkan mulut dan hidupnya dari sumbatan. Selimuti tubuhnya.
Hentikan perdarahannya, bila ada. Apabila ada tulang yang patah, pasanglah
bidai sebelum penderita diusung ke rumah sakit.
13.
Pingsan Karena Kesakitan
Apabila
tidak ada tanda – tanda terjadi shock, ditolong seperti pada pingsan biasa.
Untuk mengurangi rasa sakit, kalau perlu dapat diberi obat pelawan sakit.
14.
Pingsan Karena Perdarahan
Orang
dapat pingsan setelah mengalami perdarahan. Karena ia tidak tahan melihat
darah, atau karena terjadi shock. Apabila tidak ada tanda shock, dapat ditolong
dengan tindakan pada pingsan biasa. Jangan lupa untuk menghentikan
perdarahannya.
KEJANG
adalah kondisi di mana otot-otot tubuh berkontraksi secara tidak terkendali.
Seluruh gerakan kita dikendalikan oleh otak yang mengirim sinyal-sinyal listrik
melalui saraf ke otot. Jika sinyal dari otak mengalami gangguan atau terjadi
keabnormalan, otot-otot tubuh akan berkontraksi dan bergerak tanpa terkendali.
Itulah yang terjadi saat tubuh mengalami kejang.
alodokter-kejang
Komentar
Posting Komentar